Human Metapneumovirus (HMPV) menjadi topik hangat di Indonesia, seiring dengan beredarnya informasi tentang peningkatan jumlah kasus di media sosial. Beberapa warga bahkan mengaku terinfeksi virus ini.
Namun, ahli penanggulangan penyakit menular mengungkapkan bahwa HMPV bukanlah virus baru dan sudah ada di masyarakat sejak dua dekade lalu.
“Saya jelaskan supaya tidak bikin panik ya. HMPV bukanlah virus baru ataupun penyakit baru, tetapi hanya sesuatu yang teridentifikasi terjadi kenaikan,” ujar Erlina Burhan, Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB IDI.
Menurut Erlina, HMPV pertama kali teridentifikasi di Belanda pada 2001. Meskipun virus ini pernah muncul sebelumnya, perhatian publik baru meningkat belakangan ini karena adanya laporan kenaikan kasus dari negara-negara seperti China dan Amerika Serikat.
“Jadi bagusnya orang di luar negeri, terutama negara maju, itu mereka melakukan surveillance secara rutin untuk penyakit-penyakit infeksi seperti HMPV. Maka dari data tersebut mereka dapat menyimpulkan adanya kenaikan kasus pada Desember 2024,” Erlina menjelaskan.
Berbeda dengan Indonesia, saat ini belum ada penerapan surveillance untuk penyakit HMPV karena mungkin penyakitnya cenderung ringan dan jumlah kasusnya tidak terlalu banyak.
“Sepertinya sih kita enggak perlu melakukan surveillance yang dalam kondisi sekarang ya. Kenapa? Karena jumlah kasusnya sedikit dan biaya pemeriksaannya mahal sekali tetapi kalau nanti ada kecenderungan turun sih harusnya dibuat ya surveillance-nya supaya tahu di mana sih daerah-daerah mana yang berjangkit banyak supaya masyarakat sekitar lebih waspada,” kata Erlina.
Terkait gejala yang ditimbulkan oleh HMPV, umumnya cukup ringan, seperti demam, batuk kering, pilek, dan rasa tidak enak badan. Bahkan, dalam beberapa kasus, seseorang yang terinfeksi bisa saja tidak menunjukkan gejala sama sekali.
“Gejala HMPV hampir mirip dengan flu biasa tetapi jika kita bandingkan dengan influenza H1N1, sebenarnya lebih banyak kasus influenza yang terjadi di Indonesia,” ungkap Erlina.
Menurutnya angka kasus HMPV di Indonesia relatif masih rendah jika dibandingkan dengan flu musiman. Namun, memang masyarakat jarang mendenger istilah HMPV sehingga menumbuhkan kekhawatiran.
Para ahli menekankan agar masyarakat tetap waspada tetapi tidak perlu panik. Mengingat HMPV bukanlah virus yang tergolong mematikan, langkah-langkah pencegahan yang umum seperti mencuci tangan, menjaga kebersihan, dan menghindari kerumunan tetap dianjurkan.