PEKANBARU – Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru melakukan kunjungan lapangan (kunlap) ke dua titik lokasi berbeda yakni Islamic Center yang berada di komplek perkantoran Tenayan Raya dan Jalan Lingkar 45 yang menghubungkan Jalan Teluk Lembu Ujung menuju Kawasan Industri Tenayan (KIT), Rabu (3/3/2021).
Kunjungan lapangan tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Komisi IV Sigit Yuwono didampingi Wakil Ketua Rois dan Anggota Wan Agusti, Hj Masni Ernawati, Robin Eduar, Nurul Ikhsan, Roni Pasla, Ruslan Tarigan, dan Zulfahmi.
Rombongan Komisi IV DPRD ini juga melibatkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruangan (PUPR) Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution dan Sekretaris Edward Riansyah.
Adapun tujuan kunlap dari Komisi IV DPRD Pekanbaru bersama Dinas PUPR tersebut guna mengetahui progress perkembangan pembangunan Islamic Center dan sekaligus meninjau pembangunan Jalan Lingkar 45.
Usai kunlap, Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono mengatakan, bahwa progress pembangunan Islamic Center yang berada di komplek perkantoran Tenayan Raya telah mencapai 70 persen.
“Untuk Islamic Center ini mungkin untuk anggarannya di tahun 2020 sudah habis. Kita sama-sama lihat, progressnya baru 70 persen. Untuk di tahun 2021 akan dianggarkan kembali sekitar Rp 35 miliar lebih,” ucapnya.
Politisi Demokrat ini berharap, pembangunan Islamic Center yang akan dilanjutkan pada tahap III tersebut dapat segera selesai pada tahun 2021. “Mudah-mudahan pemenang lelang di 2021 ini, pihak kontraktornya proporsional. Kerjaannya cepat selesai, tepat waktu dan hasilnya bagus,” kata Sigit.
Anggota Komisi IV DPRD Pekanbaru Roni Pasla menambahkan, ia menyebut bahwa kedatangan rombongannya untuk melihat sampai sejauh mana pekerjaan Islamic Center yang sudah dilakukan hingga pada tahap II.
“Anggaran yang digunakan itu kita yang mau liat digunakan untuk apa, dan progresnya itu sejauh mana. Kalau paparan dari Kadis PUPR, itu sudah mencapai 70 persen, sehingga nanti sisanya 30 persen ini memakan hampir Rp39 miliar,” katanya.
Politisi PAN ini menyayangkan pengerjaan proyek pembangunan Islamic Center di tahap II yang dinilai hasilnya sangat mengecewakan. Seperti tiang-tiang pembangunan yang morat marit.
“Kita lihat ada banyak kekurangan sana-sini. Termasuk hasil pekerjaannya yang sangat mengecewakan. Kita menghabiskan Rp 30 miliar, tetapi ternyata hasilnya tidak memuaskan. Jadi inilah yang kita mau kunlap, untuk mengecek secara langsung,” ungkap Roni.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, dari sisi anggaran pembangunan Islamic Center adalah 60%. Ia memperkirakan bahwa penyelesaian Islamic Center tersebut berkisar lebih kurang Rp100 Miliar. Diantaranya pada tahap I berkisar Rp30 Miliar, tahap II Rp30 Miliar, dan tahap III Rp39 Miliar.
“Kemudian untuk pengerjaannya sendiri, mungkin bobotnya dari seluruhnya itu sekitar 70% karena di luar Islami kan ada juga kita membangun turap membangun landscape dan lain-lain setiap akhir tahun 2021,” katanya.
Indra Pomi menyebutkan bahwa pembangunan Islamic Center ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2021. “Jadi 2021 itu nanti pekerjaannya diantaranya ada sound system kemudian juga ada apa kulit luar masjidnya (Islamic Center), kemudian ornamen-ornamen dalam masjid dan finishing landscape,” ujarnya.
Setelah melihat perkembangan pembangunan Islamic Center, Komisi IV DPRD Pekanbaru melanjutkan tinjauan ke lokasi kunlap yang berbeda yakni ke Jalan Lingkar 45.
Ketua Komisi IV DPRD Pekanbaru Sigit Yuwono mengatakan bahwa Jalan Lingkar 45 yang tembus ke Kawasan Industri Tenayan (KIT) tersebut memakan Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bukan menggunakan dari dana APBD.
“Tadi disampaikan oleh Dinas PUPR bahwa Jalan 45 sepanjang 26 Kilometer ini menghabiskan dana Rp23 Miliar untuk menembus jalan sampai ke Teluk Lembu. Mudah-mudahan pembangunan Jalan 45 ini juga cepat selesai,” terangnya.
Politisi Demokrat meminta kontraktor pembangunan Jalan 45 harus profesional. Pasalnya, di bawah jembatan yang ada di Jalan 45 tersebut sangat berserakan sehingga muncul anak sungai.
“Kita lihat jembatan ini sudah selesai dan sama-sama kita lihat fungsi jembatan ini nampaknya diatas saja yang bersih, tetapi di bawahnya tidak dibersihkan. Ya, akhirnya membuat anak sungai tersendiri lagi. Besok, kalau membangun jalan 45 ini juga harus profesional,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan bahwa dibangunnya Jalan Lingkar 45 guna mendukung kawasan industri dan juga mendukung perkantoran Tenayan Raya. Ia mengungkapkan, jalan lingkar 45 tersebut sudah mulai dibangun dengan luas badan jalan lebih kurang 45 meter.
“Jalan ini tinggal 2,6 Kilometer lagi saja. Jadi di tahun 2021 ini kita harapkan dengan belanja dari dana alokasi khusus (DAK) dari Kementerian PUPR ini bisa terbuka di akhir tahun dan sudah bisa kita fungsionalkan Jalan Teluk lembu Ujung ke KIT dan anggaran plafonnya dari Kementerian itu sekitar Rp23 Miliar,” pungkasnya.