Kondisi cuaca yang berubah-ubah membuat perkembangan nyamuk Aedes agypti muncul di genangan sekitar rumah. Warga Kota Pekanbaru harus waspada dengan kondisi ini.
Saat ini saja kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Pekanbaru sudah mencapai 459 kasus. Ada kemungkinan kasus DBD masih bisa saja bertambah hingga akhir tahun ini.
Apalagi hingga pekan ini cuaca Kota Pekanbaru sudah memasuki cuaca penghujan yang disertai panas. Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru Ingot Ahmad Hutasuhut memastikan bahwa tim di lapangan siap menindaklanjuti kasus DBD yang ada.
“Kami meyakinkan bakal menjalankan SOP dalam penanganan DBD,” terangnya.
Demam berdarah ini seiring banyaknya berkembang biak nyamuk Aedes aegypti di masa peralihan cuaca. Kondisi ini membuat nyamuk penyebab DBD pun jadi mudah berkembang biak.
“Kondisi saat ini membuat nyamuk jadi mudah untuk berkembang biak. Bila tidak kita cegah perkembangannya, tentu nyamuknya bertambah,” ujarnya.
Warga bisa mengendalikan perkembangan nyamuk dengan menerapkan 3M plus. Mereka pun bisa memutus rantai penyebaran nyamuk.
Caranya dengan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas, menguras bak air hingga menaburkan bubuk abate di penampungan air. Mereka bisa melakukan langkah pencegahan ini di lingkungannya.
“Apabila dibutuhkan, kita lakukan fogging atau pengasapan di lingkungan rumah,” jelasnya.
Ingot menilai mencegah penyebaran DBD bukan tugas dari dinas kesehatan saja. Warga juga bisa menjaga lingkungan sendiri dengan memastikan kondisi rumah yang bersih.
Pihaknya sudah melakukan tugas dengan upaya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Mereka juga siap menindaklanjuti dengan memberikan layanan kesehatan kepada pasien DBD.