oleh

Disketapang Launching Sinona Kepang, Aplikasi Pengecekan Ketersediaan dan Harga Sembako Pekanbaru

Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Pekanbaru launching Aplikasi Sinona Kepang, Jumat (08/09). Aplikasi ini adalah sebuah perangkat di dunia maya yang bisa digunakan untuk mendapatkan informasi terkait prognosa ketersediaan pangan maupun harga.

Aplikasi ini merupakan salah satu program terbaru yang diluncurkan oleh Dinas Ketahanan Pangan melalui Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan yang digagas oleh Sang Kepala Bidang, Ismail SPi.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pekanbaru Mahyuddin meluncurkan pemanfaatan aplikasi ini dihadapan para distributor maupun stake holder perangkat daerah terkait.

Dijelaskan Mahyuddin, dengan aplikasi ini, masyarakat termasuk para pelaku usaha bisa melihat langsung data terkait ketersediaan bahan pangan pokok di Kota Pekanbaru berdasarkan prognosa maupun harga sejumlah komoditas pangan yang terdapat di pasar sehari-hari.

”Kami berharap, aplikasi Sinona Kepang ini bisa digunakan bukan saja oleh masyarakat, namun juga pelaku usaha termasuk para distributor sebagai bentuk dari keterbukaan informasi publik terkait bahan pangan khususnya di Kota Pekanbaru,” ungkap Mahyuddin.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan Disketapang Pekanbaru, Ismail SPi, dalam penjelasannya selepas launching mengungkapkan setidaknya ada 12 komoditas bahan pangan yang datanya selalu di-update secara berkala oleh Disketapang untuk memberikan gambaran kepada publik tentang perkiraan ketersediaan pangan dan harga di Kota Pekanbaru.

Komoditas tersebut, di antaranya, beras, gula, bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras, minyak goreng dan beberapa komoditas lainnya.

“Dengan aplikasi Sinona Kepang ini, secara berkelanjutan akan bisa terpantau bagaimana kondisi ketersediaan pangan di Kota Pekanbaru, apakah dia dalam kondisi defisit atau surplus,” jelas Ismail.

Aplikasi ini, dijelaskan Ismail memang baru pertama sekali dibuat. Dengan data yang dirancang menggunakan grafik tersebut, diharapkan, Pemerintah Kota Pekanbaru, maupun stake holder terkait lainnya bisa mendapatkan data baku tentang kondisi ketahanan pangan di Kota Pekanbaru.

”Selama ini kan kita buat manual, dilaporkan setiap minggu. Nah, dengan aplikasi ini update datanya terekam jelas dan bisa dilihat perkembangannya dari rentang minggu ke minggu, bulan ke bulan, bahkan tahun ke tahun,” kata dia.

”Data ini diperlukan untuk mengukur kondisi ketahanan pangan, mulai dari ketersediaan, kebutuhan dan fluktuasi harga yang selama ini menjadi pembahasan dalam penanganan permasalahan inflasi daerah. Jadi nantinya bisa dimanfaatkan para pemangku kepentingan seperti Badan Pusat Statistik, Dinas Perindustrian Perdagangan, Dinas Pertanian, TPID dan stake holder terkait,” tutur Ismail.