Ketua Pengurus Badan Khusus Honorer (BKH) Riau, Eko Wibowo bersama sejumlah guru honor di Kota Pekanbaru menjumpai Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun. Audiensi dengan agenda penyampaian aspirasi itu berlangsung di Gedung MPP Sudirman, Pekanbaru.
Mereka menyampaikan aspirasi soal kejelasan nasib mereka akibat rencana kebijakan penghapusan tenaga honorer Tahun 2023 mendatang. Sementara pengangkatan PPPK dan CPNS melalui seleksi online dan formasinya terbatas.
Seperti yang disampaikan Ketua PGRI Dikdas Kota Pekanbaru, Sarno.
“Kesempatan audiensi bersama pak Pj Walikota Pekanbaru kami menyampaikan aspirasi tentang guru honorer yang lulus PG supaya diangkat PPPK secara langsung,” sebutnya.
Kemudian mereka juga meminta pengusulan formasi untuk guru agama. Serta isentif delapan bulan tahun 2022 supaya dianggarkan. “Dan tenaga didik yang diangkat PPPK tahun 2022 Kota Pekanbaru diperbanyak,” harap Sarno.
Sementara itu Ketua Badan Khusus Honorer PGRI Riau, Eko Wibowo mengharapkan aspirasi yang telah disampaikan supaya bisa diperjuangkan Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.
Sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 20/2022 terkait Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022, dapat memberi afirmasi untuk guru-guru non-ASN yang sudah mengabdi selama 3 tahun.
“Kami sangat berharap Pak Pj Walikota Pekanbaru dapat mewujudkan apa-apa yang diharapkan oleh guru honor. Termasuk mengangkat guru honor jadi PPPK atau CPNS tanpa tes,” harapnya.
“Kami juga berterimakasih Pj Walikota sudah bersedia audiensi dan peduli nasib guru honor yang sekarang sedang risau,” sebut pria yang akrab disapa Ekowi itu.
Pada kesempatan itu Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun,S.STP, M.AP telah mendengar dan menerima aspirasi dari para guru honorer. “Saya terima aspirasi kawan-kawan semua, untuk nanti diperjuangkan untuk kesejahteraan yang lebih baik. Dengan prioritas guru honor dan tendik yang sudah lama mengabdi di sekolah,” tutupnya.