oleh

Kepala DLHK Pekanbaru Serahkan Bantuan Stunting Kepada Anak Asuh di Kecamatan Tenayan Raya

PEKANBARU – Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi,SH.,M.Si didampingi beberapa staf menyalurkan bantuan kepada anak asuh stunting, di Kecamatan Tenayan Raya, pada Rabu (21/6/2023).

Bantuan dari bapak asuh ini diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru Hendra Afriadi,SH.,M.Si di aula Kantor Camat Tenayan Raya, Pekanbaru. Dalam acara penyerahan bantuan ini turut hadir Camat Tenayan Raya Abdul Barri.

Menurut Hendra, anak stunting penerima bantuan itu ditetapkan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) setempat sebagai anak asuh dirinya. Sebagai bapak asuh, dia harus membantu memenuhi kebutuhan gizi bagi anak stunting bersangkutan selama 6 (enam) bulan.

“Ini wujud kita peduli, dan kita sudah berikan bantuan kepada anak-anak yang mengalami gizi buruk di Kecamatan Tenayan Raya,” tuturnya.

Ditambahkan Hendra, dari data yang dimiliki Kecamatan Tenayan Raya, saat ini ada sekitar 52 anak yang mengalami gizi buruk. Hal ini disebabkan dari berbagai faktor, yakni faktor salah asuh dan juga faktor ekonomi.

Untuk mengatasi hal ini, Pemko Pekanbaru mewajibkan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk menjadi bapak asuh bagi anak anak stunting di Kota Pekanbaru.

“Bantuan ini setiap bulan akan kita berikan selama 6 bulan ke depan. Dari beberapa jenis makanan yang kita bantu, untuk susu formula kita berikan sesuai dengan permintaan orangtua anak,” katanya.

Menurut Hendra, program stunting ini merupakan program dari pemerintah pusat, yang juga menjadi program utama Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun. Tujuannya semata-mata, untuk menurunkan angka stunting di Kota Pekanbaru.

Dengan kerja keras semua pihak sampai hari ini, ternyata program ini terbukti sudah menurunkan jumlah angka anak stunting di Kota Pekanbaru.

Contohnya, di Kecamatan Tenayan Raya, awalnya sebanyak 72 anak stunting. Namun hari ini sudah turun menjadi 52 kasus anak stunting. Program ini juga ternyata disambut antusias masyarakat.

Target dari pemerintah sendiri, tahun 2024 nanti, Indonesia akan bebas dari stunting. “Mudah-mudahan program ini dapat berjalan sesuai dengan harapan,” tutupnya. (galeri)