PEKANBARU – Kunjungan kerja (kunker) rombongan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) tiba di Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, Jumat (19/3) pagi. Dalam kunjungan ini, disampaikan bahwa 1,2 juta jiwa penduduk Pekanbaru adalah potensi yang sangat besar. Rombongan Komisi X DPR-RI dipimpin Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih.
Turut pula dalam rombongan ini wakil rakyat yang juga artis ibu kota Desi Ratnasari. Mereka disambut di Perkantoran Tenayan Raya milik Pemko Pekanbaru oleh Wali Kota (Wako) Pekanbaru Firdaus ST MT didampingi Sekretaris Kota HM Jamil MAg MSi, Kepala Dispora Pekanbaru, Zulfikri dan para pejabat eselon II jajaran Pemko Pekanbaru.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih melihat Kota Pekanbaru, Provinsi Riau secara khusus memiliki potensi besar terkait kepemudaan. Fikri mengemukakan, indikator tersebut dapat terlihat dari jumlah penduduk Kota Pekanbaru yang mencapai 1,2 juta jiwa. Sementara, total penduduk Provinsi Riau berkisar 6,8 juta.
Demikian ditegaskan Fikri saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Bidang Kepemudaan Komisi X DPR RI didampingi Staf Ahli Bidang Inovasi Kepemudaan dan Keolahragaan Kemenpora Jonni Mardizal bertemu Wali Kota Pekanbaru H. Firdaus, Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru M. Jamil dan jajaran Pemkot Pekanbaru.
“Komisi X melihat potensi besar pada bidang kepemudaan di Pekanbaru. Terutama di bidang wirausaha dan ekonomi kreatif. DPR menilai, Wali Kota Pekanbaru dalam mengembangkan potensi kepemudaan sudah cukup baik. Namun demikian, sangat disayangkan potensi tersebut kurang mendapat support oleh Pemprov Riau dan Pemerintah Pusat,” ujar politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera itu.
Fikri menyayangkan, supporting system berupa dana baik dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Riau dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk kepemudaan di Pekanbaru sudah 6 tahun kosong. Sementara, tegasnya, Pekanbaru membutuhkan butuh fasilitas kepemudaan dengan segera.
“Komisi X akan memperjuangkan dukungan kepemudaan Kota Pekanbaru ke Kemenpora. Terlebih, kepemudaan merupakan amanah UU Nomor 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan. Yakni, untuk memperkuat posisi dan kesempatan kepada setiap WNI usia 16 sampai 30 tahun untuk mengembangkan potensi, kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-citanya,” pungkasnya.
Sementara itu, Wali Kota Pekanbaru Firdaus mengapresiasi kunjungan kerja spesifik Komisi X DPR RI tersebut. “Dalam diskusi, kita sampaikan kegiatan Kepemudaan di Pekanbaru apa adanya. Sehingga, kami mendapat masukan konstruktif dari Komisi X dan Kemenpora tentang program unggul Kepemudaan,” papar Firdaus.
Firdaus menyatakan, Pemkot Pekanbaru terus berupaya untuk meningkatkan support seperti kegiatan wirausaha kepemudaan dan kegiatan kepemudaan lainnya. “Kami berharap kegiatan kepemudaan di Pekanbaru bisa di-support oleh pemerintah pusat. Sehingga, potensi kepemudaan di Pekanbaru dapat dimaksimalkan,” tandasnya.
Disisi lain, Kadispora Kota Pekanbaru, Zulfikri sangat menyambut baik diskusi kepemudaan yang dihadiri oleh Komisi X DPR RI. “Alhamdulillah, tentunya ini menjadi hari yang baik bagi kami di Kota Pekanbaru. Kami, di Dispora Pekanbaru akan terus meningkatkan kegiatan dan potensi kepemudaan agar terus bisa bersaing ditengah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Turut hadir secara fisik dalam kunjungan tersebut Anggota Tim Kunspek Bidang Kepemudaan Komisi X DPR RI antara lain Muhammad Nur Purnamasidi (F-Golkar), Ali Zamroni (F-Gerindra), Ratih Megasari Singkarru, Eva Stevanny Rataba (F-Nasdem), Bisri Romly (F-PKB), Bramantyo Suwondo (Fraksi Demokrat), Ledia Hanifa, Mustafa Kamal, (Fraksi PKS) dan Desy Ratnasari (Fraksi PAN).
Serta, hadir secara virtual via jejaring ‘Zoom’ yaitu Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda (F-PKB), Guruh Sukarno Putra, Putra Nababan (F-PDI Perjuangan), Ferdiansyah, Robert Joppy Kardinal (F-Golkar), Nuroji (F-Gerindra), dan A.S. Sukawijaya yang akrab disapa dengan Yoyok Sukawi (F-Demokrat). Pertemuan tersebut digelar dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.