oleh

Launching Program BAAS, 159 Balita Jadi Prioritas Pemko Pekanbaru

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru, kembali menerapkan program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk menangani stunting.

Tercatat, ada 221 anak bawah lima tahun (Balita) yang mengalami stunting di Kota Pekanbaru. Setelah dilakukan verifikasi, Disdalduk KB Pekanbaru mencatat, ada 159 anak Balita yang harus dibantu melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS). Sementara sisanya disebabkan oleh pola asuh orangtua anak.

“Dari hasil penimbangan Posyandu pada Maret lalu, ada 221 balita stunting. Dari 221 itu kita lakukan verifikasi oleh fasilitator lapangan dan kader. Dari verifikasi itu kita dapat 159 yang harus prioritas mendapatkan bantuan,” ujar Kepala Disdalduk KB Pekanbaru M Amin, Kamis (13/6/2024).

Sementara di luar 159 itu, kata Amin, Balita stunting disebabkan oleh pola asuh atau ada penyakit lainnya. Namun secara ekonomi, orangtua mereka mampu.

“Maka 159 ini kita sudah bagi untuk bapak asuhnya. Tinggal launching,” ucapnya.

Ia menyebut, program BAAS ini akan diikuti oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Kota Pekanbaru. Tak hanya itu, walikota, sekretaris, para asisten dan juga masing-masing camat juga turut dilibatkan.

Bahkan pihaknya juga melibatkan pihak swasta dalam menangani stunting di Kota Pekanbaru melalui CSR-nya. Pihaknya dengan swasta juga sudah melakukan komunikasi untuk ikut serta menjalankan program BAAS tersebut.

 

Selain itu penanganan stunting terhadap Balita, Disdalduk KB Pekanbaru juga melakukan penanganan stunting terhadap ibu hamil, nifas dan bahkan calon pengantin.

“Kita sudah memiliki sekitar 37 orang ibu hamil, ditambah lagi ibu nifas dan calon pengantin. Semuanya itu harus kita berikan pendampingan melalui tim pendampingan keluarga yang ada di masyarakat,” pungkasnya