oleh

Masyarakat yang Tinggal di Riau Dilarang Mudik, Ini Penyebabnya

PEKANBARU – Tingginya kasus positif Covid-19 di Provinsi Riau menjadi perhatian khusus Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar.
Karena itu, orang nomor satu di Provinsi Riau itu meminta Bupati/Walikota se-Provinsi Riau untuk terus gencar melakukan sosialisasi larangan mudik lebaran kepada masyarakat.
“Pemda diminta untuk terus sosialisasikan larangan mudik dan diminta hati-hati dengan mudik lebaran. Hati-hati dan waspada,” kata Gubri.
Menurut Gubri, Presiden menyampaikan agar Pemda untuk melakukan cek larangan mudik di setiap daerah. Karena pengendalian mudik itu sangat penting sekali untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
Gubri menjelaskan, survei yang dilakukan pemerintah pusat terkait dengan mudik, sebelum ada larangan mudik yang ingin mudik itu 89 juta orang atau kurang lebih 33 persen dari penduduk Indonesia.
Selanjutnya, begitu ada larangan mudik turun menjadi 11 persen. Namun angkanya masih besar mencapai 29 juta, begitu adanya sosialisasi yang disampaikan gubernur, bupati walikota juga menyampaikan mengenai larangan mudik turun menjadi 7 persen.
“Tapi angkanya 7 persen juga masih besar mencapai 18,9 juta orang yang masih akan mudik. Oleh sebab itu harus disampaikan terus mengenai larangan mudik ini agar bisa berkurang lagi, yang paling penting bagaimana kita menekankan sekali lagi mengenai disiplin yang ketat terhadap protokol kesehatan, kuncinya ada di situ,” ungkapnya.
Gubri khawatir terjadinya lonjakan Covid-19 di Riau pasca libur Idul Fitri mendatang. Namun dia meyakini apabila pemerintah dibantu oleh Forkopimda yang semuanya bergerak mengatur mengendalikan terkait disiplin protokol kesehatan, kenaikan kasus Covid-19 tidak seperti tahun lalu.