oleh

Melancong Sembari Belajar, Inilah Tiga Lokawisata Edukasi di Kota Pekanbaru

Kota Bertuah begitulah julukan untuk ibu kota Provinsi Riau, tidak hanya menawarkan wisata budaya, pusat perbelanjaan, dan kuliner khas yang menggugah selera, kota ini juga memiliki sejumlah destinasi tempat-tempat edukasi yang menarik. Bagi pelancong apabila ingin mengisi waktu liburan dengan belajar, Pekanbaru memiliki tiga tempat unggulan yang wajib dikunjungi.

Adapun tempatnya antaralain Museum Sang Nila Utama, Perpustakaan Soeman HS, dan Riau Science Center. Ketiganya menawarkan pengalaman edukasi yang kaya akan pengetahuan dan budaya.

1. Museum Sang Nila Utama

Terletak di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru, Museum Sang Nila Utama adalah tempat yang sempurna untuk mengenal lebih dekat budaya dan sejarah Riau. Lokasinya,  tidak jauh dari Bandara Internasional Sultan Syaqqrif Kasim II, membuat wisatawan bisa dapat langsung mengunjunginya apabila menuju pusat kota.

Museum Sang Nila Utama ini terbagi dua bagian lantai. Arsitektur bangunannya terbilang unik, apabila pengunjung masuk melalui pintu utama maka langsung dapat melihat dari atas pemandangan berbagai benda-benda bersejarah di bumi lancang kuning.

Pada bagian lantai dua tersebut, pengunjung dapat melihat peta dari Provinsi Riau, lukisan, gambar para pejuang dan budayawan Riau hingga foto-foto Gubernur Riau pada masanya. Tak hanya itu saja, ada juga benda peninggalan kerajaan-kerjaan melayu yang pernah berjaya di Riau.

Masih di lantai yang sama, tampak juga berupa guci-guci dengan keterangan berasal dari Cina yang di temukan dari dasar laut pada abad ke 15. Selain itu, ada juga benda-benda peninggalan Belanda seperti senjata, tustel, teropong hingga barang lainnya.

Kemudian untuk di lantai satu, pengunjung dapat mengetahui berbagai macam pakaian adat dari 12 kabupaten/kota se-Provinsi Riau. Belum cukup itu saja, terpajang berbagai pelaminan melayu pada sekitar kawasan ini.

Selanjutnya, ada juga replika rumah adat Riau, replika hewan endemik Riau seperti beruang madu dan harimau sumatera. Koleksi lainnya yaitu miniatur Candi Muara Takus yang konon merupakan bukti jejak peninggalan kerajaan Sriwijaya di Kabupaten Kampar.

Museum ini mempunyai sekitar 4.000 koleksi yang dipamerkan, seperti artefak, senjata tradisional, alat musik, dan barang-barang sejarah lainnya. Oleh karena itu Museum Sang Nila Utama sangat cocok menjadi tempat edukasi bagi pelajar hingga masyarakat umum.

Berdasarkan data dari Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, daftar kunjungan museum sejak bulan Januari hingga Oktober 2024 tercatat sebanyak 13.748 orang. Pengunjung yang datang juga bervariasi mulai dari wisawatan lokal hingga mancanegara.

Pada bulan September yang lalu, tempat ini menarik hati grup band asal Inggris, FUR, untuk berkunjung ke Museum Sang Nila Utama. Mereka bahkan mengabadikan momen di museum tersebut, foto itu bisa dilihat melalui instagram resminya.

Diketahui, untuk jadwal kunjungan : Selasa – Jum’at pukul 08.00 s/d 15.00 WIB. Sabtu & Ahad pukul 08.00 s/d 13.00 WIB, namun pada hari Senin Museum tutup. Sedangkan, harga tiket masuknya sangat tergolong ramah di kantong.

Wisatawan Nusantara:

Dewasa: Rp. 5000/orang

Anak-anak berusia dibawah 10 tahun (TK): Rp. 3000/orang

Rombongan pelajar/mahasiswa: Rp. 3.500/orang

Rombongan minimal 20 orang: Rp. 4000/orang

Wisatawan Mancanegara:

Dewasa: Rp. 15.000/ orang

Anak-anak berusia dibawah 10 tahun: Rp. 7.500/orang

Rombongan minimal 20 orang: Rp. 10.000/orang.

2. Perpustakaan Soeman HS

Jika ingin menikmati suasana belajar yang nyaman sekaligus mengagumi arsitektur megah, Perpustakaan Soeman HS adalah tempat yang tepat. Terletak di Jalan Sudirman, perpustakaan ini dikenal sebagai salah satu perpustakaan terbesar di Indonesia. Bentuk bangunannya yang menyerupai buku terbuka menjadi ikon kebanggaan masyarakat Riau.

Pada dinding bagian luarnya, menampilkan gambar dan kalimat-kalimat yang identik dengan kebudayaan melayu. Sehingga, semakin memberikan wawasan bagi pengunjung yang melihatnya.

Di dalamnya, pengunjung dapat menemukan koleksi berbagai buku yang terbilang cukup lengkap. Perpustakaan Soeman HS juga dilengkapi dengan ruang baca modern, kafe, area bermain untuk anak-anak, layanan bilik difabel dan ruangan lainnya.

Bagi pelajar, perpustakaan ini menjelma sebagai surga dunia tersendiri. Seorang mahasiswa Universitas Lancang Kuning, Adinda Salsabila, menyatakan bahwa ia sangat senang berkunjung ke Soeman Hs.

“Saya sangat senang berkunjung ke Perpustakaan Soeman HS. Tempatnya nyaman, koleksi bukunya lengkap, dan suasananya sangat mendukung untuk belajar,” ujar Adinda, saat ditemui dilokasi beberapa hari lalu.

Menurutnya, pepustakaan Soeman HS tidak hanya menyediakan koleksi buku, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas modern seperti akses internet gratis dan ruang diskusi. Oleh karena itu, hal inilah yang membuatnya merasa betah di tempat tersebut.

“Ruangannya tenang dan ada tempat khusus untuk diskusi. Fasilitas ini sangat membantu kami yang sering mengerjakan tugas kelompok. Kadang-kadang saya datang ke sini bukan hanya untuk menyelesaikan tugas, tetapi juga mencari inspirasi dari buku-buku literatur yang tersedia. Rasanya berbeda saat belajar di sini dibandingkan di tempat lain,” tambahnya.

Sebagai informasi, jadwal kunjungan di Perspustakaan Soeman Hs tersedia pada Senin – Rabu pukul 08.00 s/d 16.00 WIB. Kamis – Jumat pukul 08.30 s/d 16.30 WIB. Sabtu 08.00 s/d 15.00 WIB. Minggu 09.30 s/d 16.30 WIB.

3. Riau Science Center

Berbeda dengan dua tempat sebelumnya, Riau Science Center (RSC) menawarkan pengalaman belajar yang berfokus pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Berlokasi di lantai dasar Diskominfotik Riau, Jalan Diponegoro Pekanbaru, RSC menjadi destinasi yang cocok bagi pelajar.

RSC menghadirkan berbagai alat peraga edukasi sains seperti simulasi fisika, robotika, dan eksperimen kimia sederhana. Satu di antara yang menjadi perhatian utama pengunjung yaitu alat peraga Gyro Extrem yang berbentuk roda berukuran besar. Cara kerja alat ini dengan menggunakan tenaga manusia.

Ketika mencoba gyro extrem, pengunjung cukup duduk pada bangku di tengah lingkaran. Peralatan tersebut juga sudah dilengkapi oleh pengaman, sehingga ketika roda di putar  pengunjung tetap berada di tempat duduk.

Sistem berkerja gyro extrem berdasarkan prinsip giroskop manusia yaitu sebuah objek yang berputar pada sumbunya. Sehingga apabila pengunjung mencoba bergerak di atas gyro extrem, maka akan merasakan sensasi tidak seimbang karena alat ini terus berputar.

Seorang pelajar dari SMA Negeri 11 Pekanbaru, Daffa Mahendra, mengatakan bahwa setelah berkunjung ke Riau Science Center, ia dapat mengetehui secara langsung benda-benda yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terlebih, setelah mencoba alat peraga gyro extrem, ia merasa seolah-olah berada di luar angkasa.

“Melalui tempat ini saya dapat mengetahui sains dengan cara yang menyenangkan. Kita bisa belajar sambil bermain, sehingga lebih semangat untuk mengeksplorasi dunia ilmu pengetahuan. Terlebih saat mencoba gyro extrem, sungguh ini sangat unik, saya merasa jadi astronot yang berputar bisa melawan gaya gravitasi dan menguji keseimbangan tubuh,” ucap Daffa.

Tak heran, hingga pertengahan bulan November 2024, tercatat 5.946 pengunjung yang telah datang untuk mengetahui secara langsung tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di Riau Science Center. Tempat ini tidak hanya dikunjungi oleh pelajar Riau, tetapi ada juga dari mahasiswa luar negeri dan masyarakat umum.

Untuk masuk ke Riau Science Center, pengunjung tidak dipungut. Jika pelancong ingin melakukan kunjungan ke RSC, tempat tersebut buka pada hari Senin – Jumat pukul 09.00 s/d 16.00 WIB.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau saat diwawancarai secara terpisah mengatakan, ketiga tempat ini tidak hanya menawarkan pengalaman wisata, tetapi juga kesempatan untuk belajar dan memperluas wawasan. Museum Sang Nila Utama memperkenalkan budaya dan sejarah, Perpustakaan Soeman HS menghadirkan literasi dalam suasana modern, sementara Riau Science Center menggugah rasa ingin tahu masyarakat terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Wisata edukasi seperti ini sangat penting, terutama untuk pelajar dan mahasiswa. Selain menyenangkan, mereka juga bisa mendapatkan pengetahuan baru yang bermanfaat,” kata Roni Rakhmat.

Roni menambahkan pihaknya akan terus mendorong dalam mempromosikan wisata berbasis edukasi. Menurutnya, tempat-tempat seperti itu dapat juga menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

“Wisata edukasi adalah bagian penting dari promosi budaya dan ilmu pengetahuan. Kami juga ingin menjadikan Riau sebagai destinasi yang tidak hanya menarik secara alam saja, tetapi sekaligus memberikan nilai tambah bagi pengunjung melalui pembelajaran,” tandasnya.