oleh

Pilwako Pekanbaru Diprediksi Diikuti Lebih dari 3 Pasang Calon

Sebagai ibu kota Provinsi, pemilihan Walikota Pekanbaru 2024 sangat dinanti – nanti dan menjadi sorotan masyarakat luas.

Siapa saja nantinya yang bakal ikut dalam persaingan di Pilwako dan berapa pasang jumlah petarung juga sudah dinanti – nanti oleh warga Pekanbaru.

Menurut Pengamat Politik dari Universitas Riau, Dr Tito Handoko, berkaca pada hasil Pileg di Februari 2024 lalu, jumlah pasangan calon di 2024 ini tidak jauh berbeda dengan 2017 lalu.

Diketahui pada Pilwako 2017 lalu, jumlah pasangan calon mencapai 5 pasangan yang terdiri dari paslon yang diusung oleh Parpol dan independen.

“Kalau dilihat dari komposisi partai di DPRD Pekanbaru, bisa tiga pasang atau lebih tampaknya. Nanti juga saya kira akan ada dari independen yang sekarang sudah mulai bergerak mengumpulkan KTP,” kata Tito, Jumat (19/4/2024).

Menurut Tito, dalam konteks Pilkada sebenarnya semakin banyak calon akan semakin bagus, tidak terpolarisasi hanya dengan dua pasang calon.

“Tapi bagi pasangan calon itu, semakin banyak calon semakin deg degan mereka, semakin tinggi adrenalinnya,” ungkap Tito.

 

Diketahui, Pilwako Pekanbaru 2024 bagi pasangan calon yang diusung Parpol harus didukung oleh minimal 10 kursi di DPRD Pekanbaru.

Setakat ini, sejumlah nama dari politisi sampai akademisi sudah mulai muncul sebagai kandidat Walikota, mulai dari Agung Nugroho, Muflihun, Irvan Herman, Ade Hartati, Ida Yulita, Dr Ikhsan, Ginda Burnama, Ustaz Orange, Nasir Day, Parisman Ihwan, serta beberapa nama kandidat lainnya

Untuk diketahui, jumlah kursi di DPRD kota Pekanbaru naik menjadi 50 kursi di periode 2024 – 2029.

PKS dan Demokrat sama – sama memimpin dengan masing – masing mendapatkan 8 kursi. Nantinya untuk jatah kursi ketua DPRD ditentukan dari jumlah suara terbanyak diantara kedua partai tersebut.

Gerindra dan PDIP sama – sama mendapatkan 7 kursi. Keempat partai tersebut otomatis nantinya akan mendapatkan kursi pimpinan.

Menariknya Nasdem yang di periode sebelumnya hanya mendapatkan 1 kursi, di periode 2024 – 2029 mendapatkan 5 kursi. PAN 6, Golkar 5 kursi, Hanura 2 kursi.

PKB yang di periode sebelumnya 0 kursi, kini meraih 2 kursi. Sementara PPP yang di periode sebelumnya mendapatkan 1 kursi, di periode 2024 – 2029 kehilangan kursi alias 0 kursi.