oleh

Pj Wali Kota Pekanbaru Lepas Pawai Waisak Umat Buddha di Jalan Karet

Penjabat (Pj) Wali Kota Pekanbaru Muflihun melepas pawai umat Buddha di Jalan Karet, Sabtu (18/5/2024). Pawai ini dalam rangka memeriahkan Hari Waisak yang jatuh pada 23 Mei.

Pj Wali Kota Muflihun dalam sambutannya menyampaikan, Pekanbaru memiliki luas 632,3 Kilometer (Km) persegi. Jumlah penduduk Pekanbaru lebih dari 1 juta jiwa.

“Kota ini memiliki 15 kecamatan dan 83 kelurahan. Pekanbaru memiliki 37 suku atau etnis,” ujarnya.

Di antara keberagaman itu, Pemko Pekanbaru menyampaikan ucapan selamat atas perayaan Hari Waisak Umat Buddha 2568 Tahun Buddhist Era (BE). Makna Peringatan Waisak ini adalah memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Sang Buddha yang disebut dengan Trisuci Waisak.

Tri Suci Waisak itu antara lain, memperingati saat lahirnya Pangeran Sidharta Gautama pasa 635 Sebelum Masehi (SM) di Taman Lumbini. Memperingati saat pertapa Gautama mencapai pencerahan Buddha pada 588 SM di Hutan Uruvela. Memperingati saat Sang Buddha wafat (Parinirwana) pada 543 SM di Kusinara.

Tema Peringatan Hari Raya Tri Suci Waisak 2568 BE/2024 tahun ini adalah Kesadaran Keberagaman jalan Hidup Luhur, Harmonis dan Bahagia. Tema peringatan Tri Suci Waisak 2568 BE memberi beberapa pesan.

“Bahwa perbedaan bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan dan dipertentangkan. Perbedaan harus dipahami dan disadari sebagai keberagaman yang saling menguatkan satu sama lain dalam menapaki hidup luhur untuk mencapai tujuan kehidupan yang harmonis dan bahagia. Perbedaan adalah sebuah aset berharga yang tidak dimiliki oleh bangsa lain dan anugrah besar dari Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Muflihun.

Karena itu, Pemko Pekanbaru mengajak umat Buddha untuk terus meningkatkan kesadaran. Bahwa, negara ini berdiri di atas perbedaan dan keragaman.