oleh

Program BAAS Sudah Mulai, 165 Anak Stunting Dapat Bapak Asuh

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) untuk penanganan anak stunting terus dilanjutkan Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru. Bahkan untuk saat ini program tersebut sudah mulai jalan kembali.

Dengan program BAAS ini, Pemko Pekanbaru dapat membantu masyarakat terutama yang kurang mampu dalam pemenuhan gizi anak. Mereka yang menjadi Bapak Asuh dalam penanganan stunting ini adalah Penjabat (Pj) Walikota beserta Sekda dan Asisten, serta seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan camat. Tak hanya itu, dalam program BAAS ini, Pemko Pekanbaru juga melibatkan pihak swasta melalui CSR-nya.

“Program BAAS dilanjutkan tahun ini dan sudah ditandatangani SK-nya, mungkin dalam bulan ini disampaikan kepada OPD yang menjadi bapak asuh, termasuk juga pihak ketiga,” ujar Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru M Amin, Selasa (9/7/2024).

Dikatakannya, untuk program BAAS sudah mulai berjalan satu kali. Hanya saja, masih ada beberapa yang belum membayar.

Ia menyebut, program BAAS ini diberikan kepada mereka yang memang kurang mampu. Bukan stunting karena pola asuh.

“Berdasarkan data Maret lalu, dari 221 anak yang stunting, 165 di antaranya perlu pendampingan dari BAAS. Dan 165 ini sudah ada bapak asuhnya tinggal pelaksanaannya,” katanya.

Ia menjelaskan, program BAAS ini berlangsung selama 6 bulan. Masing-masing bapak asuh setiap bulannya membelikan susu dan asupan gizi lainnya untuk membantu tumbuh kembang anak.

“Kalau sekarang sekitar Rp600 ribuan per bulannya. Ini memang agak naik dari tahun sebelumnya. Kalau bapak asuhnya mau lebih juga tidak apa-apa, karena yang memberikan kebutuhan gizi si anak adalah bapak asuhnya langsung. Jadi kita berikan mereka panduannya,” jelasnya.

Sementara terkait launching program BAAS, pihaknya belum bisa memastikan. Menurutnya, launching program tersebut tergantung pada pimpinan dan momentumnya.

Namun yang terpenting, kata Amin, program ini sudah berjalan dan diharapkan bisa menurunkan angka stunting di Kota Pekanbaru, dan mewujudkan zero stunting.