Banjir besar merendam 17.000 rumah di 78 desa/kelurahan dalam sembilan kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Banjir tersebut diakibatkan oleh hujan deras serta meluapnya Sungai Walenae dan Danau Tempe. Ketinggian air saat ini hampir mencapai 7,9 meter.
Diketahui, banjir di daerah tersebut sudah berlangsung hampir dua bulan. Puncak banjir terjadi pada Sabtu (18/7) kemarin. Biasanya paling parah hanya empat meter,” ujar Basri, seorang warga sekitar, Minggu (19/7/2020).
Dijelaskan dia, kediamannya terendam banjir hingga lima meter lebih, sehingga dia dan keluarga terpaksa mengungsi. Saat ini warga di lokasi pengungsian berharap bantuan pangan dan berbagai kebutuhan harian.
Sementara itu, Bupati Wajo Amran Mahmud mengatakan, banjir kali ini luar biasa. Tinggi muka air sudah hampir delapan meter. Kondisi ini hampir rata di 10 kecamatan daerah tersebut.
“Kali ini ketinggian air di atas rata-rata dan terparah, bahkan mencapai 7,9 meter,” ujar Amran.
Amran mengatakan, pihaknya sudah mendirikan delapan posko pengungsian untuk warga terdampak banjir. Ada sebanyak 2.000-an orang yang mengungsi di tenda-tenda pengungsian.
Sebelumnya banjir sudah menggenangi Kabupaten Wajo hampir dua bulan terakhir, tepatnya selama 56 hari. Kondisi ini diperparah dengan hujan terus menerus dan air kiriman dari daerah tetangga.
Warga yang berdomisili di sekitar Sungai Walenae dan Danau Tempe paling parah terdampak banjir. Ketinggian muka air mulai dari empat hingga 7,9 meter.
Komentar