oleh

Semarak HUT ke-67 Provinsi Riau, Diskominfotik Touring ke Siak Pakai Motor

Pagi yang cerah di Pekanbaru menjadi awal baik memulai keberangkatan rombongan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Riau touring ke Kabupaten Siak.

Agenda ini dilaksanakan dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi Riau, sekaligus bertujuan untuk mempererat silaturahmi antar pegawai.

Para peserta touring sepeda motor berjumlah 30 orang peserta. Mereka adalah Aparatur Sipil Negara (ASN), tenaga honorer Dinas Kominfotik Riau, bahkan ada pula peserta dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemprov Riau lainnya.

Sebelum memulai perjalanan menuju Siak, rombongan touring berkumpul di halaman Kantor Diskominfotik Riau, Jalan Diponegoro, Pekanbaru. Mereka berdoa, merayu Tuhan, bermohon kebaikan. Penuh hikmat.

 

Rute perjalanan yang dipilih melintasi Desa Wisata Okura. Kawasan ini menyuguhkan suasana pemandangan alam nan indah. Semilir angin sepoi-sepoi menyatukan kegembiraan iringan konvoi pemotor menuju Negeri Istana.

 

Sesampainya di Kota Siak, rombongan langsung mengunjungi Istana Siak Sri Indrapura. Destinasi wisata ini, adalah objek peninggalan bersejarah terkenal dengan nuansa keislaman dan melayu.

 

Bangunan yang dikenal juga dengan Istana Asserayah Hasyimiah itu, berdiri kokoh. Menyimpan banyak cerita tentang kejayaan Kerajaan Siak pada masa lampau.

 

Di Istana Siak para pegawai Diskominfotik Riau, tidak hanya menikmati keindahan arsitektur dan kekayaan sejarah. Namun, juga mendapatkan wawasan lebih mendalam tentang warisan budaya Riau.

Memasuki ke bagian dalam istana, rombongan tampak melihat replika Sultan Syarif Hasyim yang sedang duduk berjejer. Terlihat juga meriam bekas senjata andalan di masa kesultanan. Bahkan, ada pula beberapa meriam di sana. Senjata itu, pernah digunakan saat melawan penjajah.

Rombongan Diskominfotik Riau sangat antusias berkeliling melihat berbagai peninggalan bersejarah di sana. Ada satu hal yang menjadi magnet tersendiri bagi pengunjung untuk berdiam sejenak, yaitu Komet.

 

Komet di Istana Siak merupakan alat pemutar musik super langka hanya ada dua di dunia. Pertama terdapat di Jerman dengan nomor seri 95131, dan di Istana Siak dengan nomer seri 95132.

Komet tersebut, dapat memutar lagu Bethoveen, Mozart dan Strauss. Uniknya lagi hanya Komet di Istana Siak saja yang masih bisa digunakan, alat tersebut awalnya dibawa oleh Sultan Siak pada tahun 1896 dari lawatannya ke Eropa.

Usai dari Istana Siak, rombongan yang dipimpin oleh Kadis Kominfotik Riau, Ikhwan Ridwan, melanjuti perjalan ke Tepian Bandar Sungai Jantan. Kawasan ini memiliki bentangan luas sepanjang 871 meter, tempat tersebut menjadi rest area mereka untuk menikmati keindahan pesona sungai Siak.

 

Kadis Kominfotik Riau, Ikhwan Ridwan, mengungkapkan bahwa acara touring ini merupakan salah satu semangat dalam menyambut HUT ke-67 Provinsi Riau. Kegiatan ini untuk memberikan pengalaman berbeda bagi para pegawai.

“Kami ingin merayakan HUT ke-67 Provinsi Riau dengan cara yang berbeda dan bermakna. Touring ini bukan hanya sekadar perjalanan, tetapi juga upaya untuk mempererat hubungan silaturahmi, sehingga kerja sama dalam tim semakin solid,” ujarnya di Siak, Sabtu (27/07/2024).

 

Dijelaskan, alasan memilih rute perjalanan ke Negeri Istana, karena daerah tersebut memiliki tempat yang asri dan bersejarah. Menurutnya, dengan momentum menyambut HUT ke-67 Provinsi Riau, destinasi wisata di Siak sangat cocok dipilih. Untuk lebih banyak menggali tentang hal-hal peninggalan Riau di masa lalu.

 

Ia menambahkan, sejarah tempo dulu dapat memberikan sumber inspirasi dan semangat generasi sekarang untuk membangun daerah. Hal itu sesuai dengan tema HUT ke-67 Provinsi Riau yang mengusung tema “Bersatu Membangun Riau Maju”.

“Perjalanan ini merupakan suatu cara untuk mewujudkan Riau Membangun. Karena dengan mempelajari sejarah yang ada, bisa semakin berinovasi membangun daerah secara bersama-sama,” jelasnya.

Selanjutnya, 30 pemotor Diskominfotik Riau menancap gas menuju ruang terbuka hijau (RTH) Tengku Agung atau disebut juga dengan jenama Siak Lawo. Di kawasan rindang pepohonan itu, rombongan melakukan istirahat sejenak sembari makan siang bersama di tepian Sungai Siak.

Dengan latar belakang pemandangan sungai yang tenang dan udara yang segar. Ajang kumpul-kumpul ini menjadi momen untuk berbincang santai dan berbagi cerita.

 

Usai melepas penat, peserta touring berkesempatan menaiki lift untuk ke menara Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah. Bangunan ikonik Siak ini memiliki panjang jalur lift setinggi 73 meter.

 

Untuk ruang menara tercatat memiliki luas 17,2 meter kali 5,8 meter atau 99,76 meter persegi. Jika pengunjung ingin sampai puncak menara hanya membutuhkan waktu sekitar 1,22 menit.

 

Diketahui, lift jembatan itu dibangun dengan kapasitas 1.000 kilogram atau 15 orang. Untuk luas kabin lift yakni 2,46 meter kali 1,03 meter atau 2,53 meter persegi. Objek wisata tersebut terbuka untuk umum. Untuk menaiki lift ini, tarifnya 30 ribu rupiah saja.

 

Dari atas menara, rombongan berswa foto dan nikmati pemandangan berbagai objek wisata Kabupaten Siak. Mulai dari Sungai, Istana Siak, hutan gambut, Tangsi Belanda, hingga lokawisata terbaru yakni, Skywalk Tengku Buang Asmara.

 

Sebelum kembali ke Pekanbaru, Kadis Kominfotik Riau, Ikhwan Ridwan beserta jajarannya, melaksanakan ibadah salat zuhur di Masjid Agung Sultan Syarif Hasyim. Tempat ibadah ini berlokasi di jalan Komplek Islamic Center, Kampong Rampak Siak.

 

Peserta Touring Diskominfotik Riau, bernama Muhammad Fauzan, mengaku senang. Ia mendapat pengalaman yang sangat berkesan. Menurut pria yang kerab disapa Ozan, canda tawa dan semangat kebersamaan menghiasi setiap kegiatan, menciptakan suasana hangat dan penuh kekeluargaan.

“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk membangun kebersamaan dan mempererat hubungan di antara kami. Melalui kegiatan seperti ini, kami bisa lebih saling memperkuat solidaritas serta menambah edukasi terkait sejarah yang ada di daerah kita,” tukasnya.