oleh

Temukan Tumpukan Sampah dan Telepon Kadis LHK, Muflihun: Siap-Kesiap Saja dari Kemarin

Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru, Muflihun meradang saat melihat banyaknya tumpukan sampah di Jalan Gulama, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, Ahad (4/9/2022).

Hal tersebut terlihat dari postingan Instagram Penjabat Walikota Pekanbaru @muflihun.sstp.map. Dalam postingan tersebut tampak Pj Walikota kesal karena melihat banyaknya sampah di Jalan Gulama.

Sampah yang menumpuk bahkan bukan hanya sedikit, saking banyaknya bahkan sampai di badan jalan

Kekesalan Muflihun ini bahkan langsung dilampiaskan dengan menelepon langsung Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Hendra Afriandi.

“Pak Kadis ini sampah kenapa di Gulama ni? Ini sampah bukan serba baru ni, dah bertumpuk-tumpuk ni,” kata Muflihun dalam sambungan telepon dengan Kepala DLHK Pekanbaru.

Muflihun menegaskan, tidak ada alasan bagi DLHK Kota Pekanbaru untuk tidak menjaga setiap titik lokasi yang rawan dijadikan tempat pembuangan sampah ilegal.

“Itu tidak alasannya Pak. Berarti bapak tidak nyambung. Nyambung nggak yang saya maksud! Ditunggu. Dijaga sampai orang terbiasa. Ini kan kebiasaaan Pak. Jangan siap ke siap saja dari kemarin Pak,” tegas Muflihun dengan nada tinggi dan kesal.

“Ini parah sekali di Jalan Gulama, Pak,” sambungnya.

Dalam arahan lewat telpon yang dilakukan oleh Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun, Kepala DLHK Pekanbaru terlihat berbelit-belit menjawab setiap pertanyaan dari pimpinannya itu.

Berulang kali, Hendra bahkan hanya menjawab siap ke siap. “Siap Pak Wali. Siap Pak Wali,” jawabnya berulang kali.

Postingan Pj Walikota Pekanbaru di instagram tersebut langsung mendapatkan respon positif dari netizen. Bahkan dari artis tanah air @duniamanji. “Semangat bang” tulis @duniamanji

Tak hanya dari artis ibu kota saja, komentar juga datang dari netizen Pekanbaru. Bahkan salah satu akun instagram @pkukini meminta agar mengganti saja Kadis LHK tersebut.

Selanjutnya akun instagram @yadi menuliskan “Kejadian langka nemu pemimpin seperti beliau ini di Riau, apalagi Pekanbaru. Jarang yang mau turun ke lapangan jemput bola, gak di belakang meja aja. Pecat aja kadis-kadis yang gak becus kerja!! Makan gaji buta kadis-kadis itu, lanjutkan Pak” tulis akun @yadi

Hingga saat ini postingan tersebut sudah mendapatkan ratusan like dari para netizen.

Diberitakan sebelumnya, Penjabat (Pj) Walikota Pekanbaru Muflihun sudah memulai beraktivitas dan mengumpulkan seluruh jajaran Pemko Pekanbaru, Selasa (25/5/2022). Selain banjir dan sampah, ada beberapa persoalan yang harus diselesaikan sepeninggal Firdaus-Ayat.

“Ada delapan poin yang menjadi prioritas penting untuk dibenahi, antara lain penuntasan masalah banjir, perbaikan jalan, persampahan, tunjangan kinerja (tukin) ASN, insentif ketua RT-RW, penerangan jalan, penataan pasar tradisional dan lain sebagainya. Namun yang lebih penting itu masalah jalan rusak, banjir dan sampah,” tegas Muflihun.

Permasalahan banjir, jalan rusak dan sampah perlu dituntaskan sesegera mungkin. Ia juga akan berkoordinasi dengan Pemprov Riau terkait permasalahan jalan rusak.

“Saya tak mau lagi masyarakat mengeluhkan sampah, banjir, dan jalan rusak. Segera kita akan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait beserta camat dan lurah untuk mendeteksi masalah ini,” kata Muflihun.

Jajaran Pemko Pekanbaru harus mencari tahu penyebabnya dan segera diselesaikan. Sebab, persoalan sampah, banjir, dan jalan rusak menjadi perhatian gubernur Riau.

“Saya minta dukungan dan kerjasamanya menuntaskan permasalahan tersebut. Intinya, saya ingin membawa Kota Pekanbaru ke arah yang lebih baik,” sebut Muflihun.

Di samping itu, Ia juga ingin Adipura direbut kembali seperti saat menjabat sebagai camat Sukajadi pada 2009. Kebersihan Kota Pekanbaru adalah prioritas pemerintah daerah kala itu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pekanbaru Muhammad Jamil mengatakan segera membahas permasalahan banjir, sampah, dan jalan rusak dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) serta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).

“Saya minta OPD terkait beserta camat dan lurah untuk menyiapkan strategi penanganannya. Awal pekan depan harus dipresentasikan kepada Pj wali kota,” tegasnya.