Tidak hanya jabatan Kepala Bapenda Pekanbaru yang terancam dievaluasi, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru yang saat ini dijabat Ismardi Ilyas juga terancam dicopot oleh Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.
Sejak dilantik tahun 2020 lalu, dunia pendidikan di masa kepemimpinannya bahkan terkesan lebih eksklusif. Banyak dugaan yang bersangkutan terlibat praktek jual beli jabatan Kepala Sekolah (Kepsek) tingkat SD dan SMP serta permainan proyek di lingkungan Dinas Pendidikan.
Terbaru, Kepala Disdik Pekanbaru yang pernah melakukan plesiran ke Turki ini pun baru menghadap Pj Walikota Pekanbaru, Muflihun.
Ismardi diketahui baru menghadap Muflihun setelah yang bersangkutan menjadi Pj Walikota Pekanbaru hampir satu bulan.
“Iya dia sudah menghadap saya beberapa waktu lalu,” ujar Pj Walikota Pekanbaru beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan dalam pertemuan tersebut, pihaknya memang sudah berbicara beberapa hal.
“Saya kemarin itu sudah minta berapa jumlah SD di Pekanbaru, berapa jumlah siswa SMP di Pekanbaru. Bahkan dari data yang disampaikan memang ada kekurangan untuk untuk yang SMP. Ketika tamat SD serentak, kita kurang untuk jumlah kuota yang SMP. Kita sudah sampai di situ, tapi teknis lainnya belum,” ungkapnya.
Disinggung terkait hingga kini apakah masih ada kepala OPD yang belum menjumpai dirinya, Muflihun mengatakan memang masih ada. Hingga saat ini masih ada sekitar 15 persen kepala OPD yang masih belum menemuinya.
“Sebenarnya kan itu supaya kepala OPD dukung program Pj Walikota Pekanbaru. Ya tapi mungkin yang 15 persen masih belum ada waktunya untuk menjumpai saya, kita husnudzon saja,” sebutnya.
Pj Walikota berharap agar OPD, camat, Lurah, RT/RW terus suport kerja Pj Walikota. “Itu saja kita minta bantu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, selama tiga pekan menjabat sebagai Pj Walikota Pekanbaru, rupanya masih ada kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemko Pekanbaru yang belum menemui langsung Muflihun.
“Masih ada kepala OPD yang belum ketemu saya. Padahal saya sudah 3 minggu menjabat sebagai Pj Walikota. Sekitar 30 persen lah kepala OPD yang belum menemui saya,” ujar Pj Walikota Pekanbaru Muflihun.
Ia mengatakan padahal seharusnya antara Kepala OPD dengan Pj Walikota harus ‘connect’.
“Kepala OPD itukan ditunjuk dan dilantik oleh Walikota, kita tak usah bicara person, tapi walikotanya ya. Saya tak akan manggil, silahkan datang dong,” sebutnya.
Ditanya soal siapa 30 persen OPD yang belum menemuinya, Muflihun tak mau menyebutkan. “Persentasenya saja, sekitar 30 persenlah,” ungkapnya.
Disinggung apakah OPD tersebut nantinya akan menjadi pertimbangan untuk dievaluasi, Muflihun tak menanggapi terlalu banyak. Dirinya hanya mengatakan kalau dirinya saja bisa dievaluasi.
“Kalau evaluasi wajarlah ya, saya saja dievaluasi. Namun saya masih melihat kinerja, kalau memang tak selesai ya wajar dievaluasi,” pungkasnya.