PEKANBARU – Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru saat ini menyusun master plan penanganan banjir. Dari laporan tim konsultan, diketahui banjir yang sering terjadi lantaran perubahan elevasi tanah.
Wali Kota Pekanbaru, Firdaus mengatakan, master plan ini bagaimana memetakan persoalan lingkungan banjir. Di situ juga solusinya bagaimana Pemko dapat menyelesaikan dengan kota yang cepat tumbuh.
“Kota Pekanbaru memiliki daerah yang datar. Setiap pembangunan itu selalu ada perbaikan elevasi. Selalu ada perbaikan ketinggian tanah dalam pembangunan,” kata Walikota.
Kata dia, kondisi itu membawa pengaruh terhadap genangan air setiap kali hujan turun. “Penimbunan saat pembangunan juga membawa pengaruh kepada perubahan sistem drainase,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas PUPR Indra Pomi, mengatakan, Hingga saat ini, proses pembuatan masterplan pengendalian banjir Kota Pekanbaru masih berlangsung. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru telah melelangkan pembuatan masterplan pengendalian banjir ini pada pihak ketiga.
Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru Indra Pomi Nasution mengatakan, nilai bobot dari pembuatan masterplan pengendalian banjir itu sudah mencapai 60 persen. Pembuatan masterplan pengendalian banjir oleh konsultan itu ditargetkan rampung akhir tahun ini.
“Kita targetkan akhir tahun ini dapat selesai. Bobotnya sekitar 60 persen,” ujar Indra Pomi.
Menurutnya, proses pembuatan masterplan pengendalian banjir telah memasuki tahapan laporan antara. Laporan tersebut adalah, dimana konsultan telah melakukan survei selama ini di seluruh wilayah Kota Pekanbaru.
Mereka menghitung jumlah titik rawan banjir, menghitung jumlah drainase, jumlah anak sungai, dan saluran drainase yang telah mati. Mereka nantinya memetakan dan mengkonstruksi kembali agar tidak terjadi banjir.
“Laporan dari konsultan hasil survey nya selama ini dilaporkan ke kita dan di tanggapi oleh OPD terkait dan para camat,” terangnya.
Ia berharap dengan masterplan ini bisa memberi solusi langkah-langkah apa yang akan kita lakukan ke depan dalam rangka membebaskan Pekanbaru secara bertahap dari kondisi banjir.