Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan pesan penting mengenai menghargai terhadap perbedaan dan pentingnya persatuan dalam masyarakat Provinsi Riau. Pesan tersebut disampaikan UAS dalam tabligh akbar yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Riau bersempena Hari Ulang Tahun (HUT) ke-67 Provinsi Riau, Jumat (10/08) malam.
Dalam tausiyahnya, UAS mengatakan bahwa masyarakat melayu Riau tidak pernah membedakan suku, budaya, atau bahasa. Ia menegaskan bahwa Riau selalu menyambut siapa pun yang datang ke tanah ini dengan penuh kehormatan dan penghargaan, menjadikan mereka seperti bagian dari keluarga.
“Malam ini namanya kumpul keluarga dalam ulang tahun ke-67 Provinsi Riau. Alhamdulillah di ulang tahun yang ke-67 ini, tidak hanya sebatas tabligh akbar tetapi kita kedatangan saudara-saudara kita (semua ustadz) dari berbagai daerah,” katanya.
Dijelaskan, mengingat tentang sejarah masa lalu yang penuh dengan nilai penghargaan terhadap tokoh-tokoh yang telah berkontribusi bagi bangsa dan daerah. Ia mencontohkan Jalan Jenderal Sudirman, jalan terpanjang di Pekanbaru, yang diabadikan untuk mengenang jasa Jenderal Sudirman.
Selain itu, UAS juga menyebut Stadion Kaharudin Nasution. Menurutnya, bangunan itu merupakan satu diantara infrastruktur termegah, yang namanya diambil dari salah satu tokoh dengan mempunyai marga.
Oleh karena itulah, adanya nama-nama tokoh dari daerah lain tersebut menandakan bahwa sejak dulu masyarakat Riau adalah orang yang sangat bisa menghargai perbedaan.
“Kami memang orang Melayu, tapi di negeri ini siapa pun yang datang dari pulau mana, apa sukunya, bahasanya, dia tetap dimuliakan. Siapapun engkau, datang dari manapun engkau, kalau kau datang ke negeri ini membawa kebaikan dan kemaslahatan, kau akan dihormati dan dimuliakan, namamu akan diabadikan. Ini Riau,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia berpesan agar masyarakat Riau tetap menjaga persatuan dan tidak mudah terpecah belah oleh isu-isu yang dapat memecah belah bumi lancang kuning, terutama menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada). Ia mengingatkan masa depan Riau sangat bergantung pada kebijaksanaan masyarakat dalam memilih pemimpin yang peduli terhadap daerah dan agama.
“Bagaimana masa depan Riau ke depan, tergantung kita yang memilih pemimpin yang peduli kepada Riau. Bagaimana ke depan orang-orang peduli pada agama Allah. Bersama dan berkeluarga di bumi Lancang Kuning, insyaallah berkeluarga pula di surga nanti,” harapnya.
Sementara itu, Muhammad Sabli, menuturkan bahwa pesan UAS ini menjadi pengingat bagi seluruh masyarakat Riau untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan, menghormati perbedaan dan menjaga persatuan. Tak hanya itu, ia mengapresiasi Pemprov Riau yang telah menyelenggara tabligh akbar untuk sebagai wahana penyejuk hati masyarakat.
“Tausiyah seperti tadi itu sangat penting untuk membangun Riau yang lebih maju dan sejahtera di masa depan. Terima kasih Pemerintah Provinsi Riau sudah mengundang berbagai ulama hadir malam ini,” ujarnya.
“Karena bagi saya, tabligh akbar tahun ini sangat penuh makna. Semoga dapat menjadi momentum untuk mempererat tali persaudaraan di tengah keragaman yang ada di Riau, sekaligus sebagai langkah awal menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh warganya,” tuturnya.