Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pekanbaru menggelar haflatul wada bersama Pemerintah Kota Pekanbaru. Kegiatan ini merupakan momen perpisahan dengan Wali Kota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, S.T, M.T dan Wakil Wali Kota Pekanbaru Ayat Cahyadi.
Rangakaian kegiatan berlangsung di Balroom Lantai 6 di Gedung Utama Perkantoran Pemerintah Kota Pekanbaru, Tenayan Raya.
Wali Kota Pekanbaru Firdaus berterima kasih atas dukungan alim ulama selama dirinya menjalankan tugas. Ia bersama Ayat Cahyadi sudah memimpin Kota Pekanbaru selama sepuluh tahun.
“Para alim ulama sudah banyak membantu tugas Wali kota visi smart city madani. Kita sangat terbantu dengan adanya dukungan MUI,” paparnya.
Firdaus juga menyampaikan terima kasih atas dukungan masyarakat selama sepuluh tahun kepemimpinan Firdaus-Ayat. “Tanpa dukungan masyarakat, apa yang menjadi permasalahan kita tidak akan terselesaikan dengan baik,” ujarnya, Kamis sore.
Dirinya menyampaikan bahwa adanya dukungan masyarakat tentu membuat pemerintah bisa mencapai cita-cita pembangunan selama ini.
Ia mengatakan selama satu dekade ini bersama Ayat menjadi pelayan bagi masyarakat dalam menjalankan tugas dalam program pembangunan.
Ketua MUI Pekanbaru, Akbarizan menyebut bahwa keduanya sudah banyak berjasa besar untuk pengembangan dakwah, dai, imam besar masjid paripurna hingga guru MDTA. Ia menyebut bahwa Kota Pekanbaru juga memiliki perda MDTA.
Akbarizan mengatakan bahwa kegiatan berlangsung sederhana. Mereka memberikan doa tulus dari para alim ulama agar tetap sehat.
“Kita doakan beliau tetap sehat, Allah tambahkan karyanya walau sudah tidak menjabat lagi,” jelasnya.
MUI menyebut bahwa Pilkada 2024 adalah Pilkda Maslahat. Pilkada harus memberikan maslahat bagi umat dan kemashlatan bagi NKRI.
“Maka pilkada ini harus kita jaga baik-baik dari kecurangan, kepentingan oligarki yang mementingkan kapitalistik mereka daripada kesatuan republik Indonesia,” jelasnya.
Akbarizan menyampaikan bahwa MUI memiliki peran menjaga hal itu. MUI berupaya menjaga agar pilkada tetap maslahat.
Pilkada ini tentunya diharapkan melahirkan pemimpin yang membawa kemaslahatan bagi bangsa. “Kita menyebutnya sebagai pilkada maslahat, pilkada yang bisa membawa kebaikan dan kemakmuran bagi bangsa,” ujarnya