oleh

Walikota Pekanbaru Ajak Lestarikan Sungai

Sungai Sail yang dulu asri dan digunakan sumber air masyarakat sekitar, sekarang rusak dan kotor. Kerusakan terjadi saat ini disinyalir oleh ulah oknum penambang pasir ilegal.

Demikian dikatakan Walikota Pekanbaru Firdaus kepada Wartawan. Kata dia, sungai rusak akibat penambangan juga terjadi di luar Kota Pekanbaru. Ia mencontohkan Sungai Kampar Kiri, di Kabupaten Kampar.

Menurutnya, pelaku penambangan liar atau ilegal ini seharusnya dapat dijerat dengan undang-undang lingkungan hidup. Pasalnya, lingkungan sungai yang rusak dapat menjadi bencana bagi pemukiman di sekitarnya, seperti banjir yang terjadi di Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.

“Penambangan liar ini, kerusakannya besar (bagi sungai). Seperti sungai Sail, Sungai Kampar Kiri, itu airnya keruh seperti susu, karena tambang liar,” ujar Walikota, Ahad (4/7).

Ia menyayangkan sampai saat ini belum ada tindakan yang efektif untuk membuat jera para penambang liar tersebut. Menurutnya, para pelaku penambang liar ini selalu ‘kucing-kucingan’ saat melakukan kegiatan.

“Belasan dan puluhan tahun tak bisa kita tertibkan. Memang tentang lingkungan, dalam penertibannya kita belum efektif walaupun kerusakan yang ditimbulkannya besar,” jelasnya.

Ia berharap agar warga lebih banyak memberikan perhatiannya dalam kelestarian sungai. Terutama, menyadari manfaat besar salah satu ekosistem perairan tersebut bagi kehidupan manusia.

“Harus ada perhatian kita bersama, untuk sungai-sungai yang ada di Riau,” jelasnya.