Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru Zarman Candra mengingatkan warga Kota Pekanbaru untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran lahan selama puncak musim kemarau ini. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bulan Agustus menjadi puncak musim kemarau, yang ditandai dengan cuaca panas ekstrem di Pekanbaru.
“Cuaca yang sangat panas di bulan Agustus lalu memang meningkatkan risiko kebakaran lahan di Kota Pekanbaru. Kami telah menginventarisir enam kejadian kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Pekanbaru selama Agustus, dengan total area yang terbakar sekitar 2,92 hektare,” ungkap Zarman usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD, Senin (2/9/2024).
Sebagai upaya pencegahan, BPBD Pekanbaru terus mengedepankan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara membakar. Warga yang ingin membuka lahan diimbau untuk tidak melakukan pembakaran.
“Lebih baik sisa-sisa pembersihan lahan dipindahkan ke lokasi pembuangan yang layak. Hal ini guna mencegah kebakaran yang dapat merugikan kita semua,” lanjutnya.
Zarman menambahkan bahwa BPBD telah berkoordinasi dengan para camat, lurah, dan RTRW di seluruh Kota Pekanbaru untuk mengawasi dan mencegah terjadinya kebakaran lahan. BPBD tidak ingin Pekanbaru menjadi penyumbang asap yang mencemari Provinsi Riau.
“Oleh karena itu, pengawasan ketat bersama instansi terkait seperti TNI, Polri, dan Manggala Agni terus dilakukan di lapangan,” tegasnya.
Meskipun sempat terjadi hujan dengan intensitas ringan di bulan Agustus, Zarman tetap mengingatkan pentingnya waspada terhadap kondisi cuaca yang tidak menentu. Peralihan cuaca dari panas ke hujan, meski hanya intensitas kecil, dapat disertai angin kencang yang berpotensi menumbangkan pohon.
“Kami mengimbau warga untuk segera melaporkan kejadian seperti kebakaran lahan atau pohon tumbang ke BPBD Pekanbaru melalui call center 0817651464. Tim Satgas kami siap siaga selama 24 jam untuk penanganan di lapangan,” tutup Zarman.