PEKANBARU – Camat Bukitraya, T. Ardi Dwisasti, mengadakan pertemuan penting dengan pihak angkutan sampah mandiri yang beroperasi di wilayah Kecamatan Bukitraya pada Selasa (18/2/2025). Pertemuan yang dihadiri oleh sekitar 70% dari total angkutan mandiri di kecamatan tersebut bertujuan untuk memperkuat koordinasi dalam pengelolaan sampah, serta untuk mempermudah pemantauan terhadap aktivitas pengangkutan sampah di kawasan Bukitraya. Pertemuan ini juga menjadi langkah awal untuk menciptakan kecamatan yang lebih bersih dan bebas dari masalah sampah yang sering mengganggu kenyamanan warga.
Camat Bukitraya, T. Ardi Dwisasti, dalam sambutannya, menekankan pentingnya kerjasama antara pihak kecamatan dengan pengangkut sampah mandiri dalam mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan sehat. “Kami sangat mengapresiasi kehadiran angkutan mandiri yang telah aktif berperan dalam pengelolaan sampah. Namun, untuk mengoptimalkan kerja sama ini, kami perlu memastikan setiap detail pengangkutan sampah terorganisir dengan baik,” ujar T. Ardi Dwisasti.
Dalam pertemuan tersebut, Camat Bukitraya dan timnya melakukan wawancara dengan para pengelola angkutan mandiri untuk mengumpulkan data-data penting yang dapat membantu dalam pengelolaan sampah yang lebih efektif. Beberapa data yang dikumpulkan antara lain meliputi nama pengelola, nomor telepon, jenis kendaraan yang digunakan, nomor plat kendaraan, rute pengangkutan, serta jumlah rumah yang dilayani oleh setiap angkutan. Selain itu, informasi mengenai jadwal pengangkutan, lokasi tempat pembuangan sampah (TPS), dan besar iuran yang dikenakan kepada masyarakat juga dicatat dengan seksama.
“Tujuan kami adalah untuk memetakan dan mengetahui secara pasti bagaimana pengangkutan sampah dilakukan di setiap wilayah di Kecamatan Bukitraya. Dengan informasi ini, kami bisa lebih mudah memantau jalannya pengangkutan sampah dan mencegah adanya pembuangan sampah di TPS ilegal,” tambah T. Ardi Dwisasti. Hal ini menjadi fokus utama karena adanya beberapa laporan mengenai pembuangan sampah di tempat-tempat yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain mengumpulkan data, pertemuan ini juga menjadi ajang diskusi mengenai tantangan yang dihadapi oleh para pengangkut sampah mandiri. Para pengelola angkutan mengungkapkan beberapa permasalahan yang mereka hadapi, seperti keterbatasan armada, biaya operasional yang terus meningkat, serta kesulitan dalam mengatur jadwal pengangkutan yang sesuai dengan kebutuhan warga. Camat Bukitraya mengaku akan mencatat seluruh keluhan dan berjanji untuk mencari solusi bersama, termasuk kemungkinan adanya dukungan dari pemerintah kota dalam bentuk subsidi atau fasilitas lainnya.
T. Ardi Dwisasti juga berharap agar para pengangkut sampah mandiri dapat semakin berperan aktif dalam mendukung program kebersihan yang telah dicanangkan oleh pemerintah Kota Pekanbaru. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memastikan agar tidak ada lagi pengangkutan sampah yang dibuang ke TPS ilegal, yang dapat merusak lingkungan dan mencemari kawasan pemukiman warga. “Kita harus bekerja sama untuk memastikan sampah yang dihasilkan warga dapat dikelola dengan baik dan tidak menjadi beban bagi lingkungan,” tegasnya.
Ke depannya, Camat Bukitraya berharap bahwa dengan adanya koordinasi yang lebih baik antara pemerintah kecamatan dan pengangkut sampah mandiri, masalah sampah di Kecamatan Bukitraya dapat semakin teratasi. Pemerintah kecamatan juga berencana untuk melakukan evaluasi secara berkala mengenai pengangkutan sampah dan melakukan penertiban terhadap TPS ilegal. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Kecamatan Bukitraya bisa menjadi contoh bagi kecamatan lain dalam pengelolaan sampah yang lebih baik, menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman untuk semua warga. (adv)