oleh

Belasan Warga Binaan Lapas Kelas II A Dites Urin, Ini Hasilnya

PEKANBARU – Belasan orang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru dites urinnya, Selasa (20/06/2023).

Kegiatan ini dipimpin langsung Kepala Kesatuan Pengamanan Lapas (KPLP), Aris Yulianta dengan didampingi Kepala Sub Seksi Pelaporan dan Tata Tertib (Portatib), Arif Fadilah.

Tes urin ini dilaksanakan sebagai upaya deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib) serta wujud keseriusan dalam upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Aris menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan secara mandiri dan ditangani oleh Tim Kesehatan Lapas Pekanbaru.

“Ada 15 warga binaan yang dipilih secara acak disetiap kamar hunian dan 5 orang petugas koperasi Lapas Pekanbaru untuk di tes urin,” ungkap Aris.

Aris menegaskan, bahwa tes urin ini dilaksanakan untuk memastikan tidak adanya penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan.

“Alhamdulillah dari 15 warga binaan dan 5 orang petugas koperasi yang mengikuti tes urin semuanya menunjukkan hasil negatif,” ungkap Aris.

Kepala Lapas Pekanbaru, Sapto Winarno menambahkan, pihaknya tidak akan mentolerir segala bentuk penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan maupun pegawai dan kegiatan tes urin ini akan dilakukan secara berkala.

“Kita tidak bosan bosannya melakukan tes urin bagi WBP karena kita ingin Lapas Kelas IIA Pekanbaru ini WBP nya benar-benar steril dari penyalahgunaan narkoba, kita juga tidak akan mentolerir segala bentuk penyalahgunaan narkotika yang dilakukan oleh warga binaan maupun pegawai,” tegas Sapto.

Sapto menegaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan agar Lapas Kelas IIA Pekanbaru benar benar terbebas dari peredaran narkoba dan tidak ada lagi pemberitaan miring.

“Dalam kurun waktu dua bulan ini Lapas Pekanbaru sudah melakukan tes urine sebanyak enam kali terhadap pegawai dan warga binaan, jadi ini adalah bentuk konsistensi Lapas Pekanbaru untuk melaksanakan kegiatan tes urin ini secara berkala dan berkelanjutan,” tutup Sapto.