oleh

Otak Teror Kepala Anjing di Rumah Muspidauan Ditangkap di Kota Padang

Ketua Lembaga Adat Melayu Riau Kota Pekanbaru ( LAMR Pekanbaru ), Datuk Yose Saputra di tahan polisi diduga terlibat sebagai otak pelaku teror pelemparan kepala anjing ke rumah seorang pegawai Kejaksaan Tinggi Riau, Muspidauan.

“Alhamdulillah, (Yose Saputra) sudah (ditangkap),” ujar Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Riau, Kombes Teddy Restiawan, Jumat (28/5) malam.

Dari informasi yang dihimpun, pengungkapan itu berdasarkan hasil penyelidikan polisi yang mendapatkan informasi bahwa Datuk Yose berada di Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar). Selanjutnya, tim bergerak menuju kota dimaksud.

Pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB, tim melakukan penangkapan terhadap yang bersangkutan di sebuah rumah makan di Jalan Adinegoro, Kota Padang.

Selanjutnya, mantan anggota Polri itu langsung dibawa ke Mapolresta Pekanbaru guna proses penyidikan lebih lanjut.

Sebelumnya, pihak kepolisian di Riau telah menangkap TS alias Bob. Pria 37 tahun itu bersama Yose Saputra sempat masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) setelah melakukan aksi teror terhadap rumah Muspidauan, dan seorang warga lainnya, M Nasir Penyalai, bersama tiga pelaku lainnya, Iwan, Didi, dan Boy. Untuk tiga nama yang disebutkan terakhir, telah diamankan sebelumnya.

“TS alias Bob ditangkap di rumah keluarganya di Jalan Lintas Timur, Desa Puncak Indah, Kecamatan Pangkalan Kuras, Pelalawan, Kamis (20/5) sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Kombes Pol Teddy belum lama ini.

Kuat dugaan, aksi para pelaku itu terkait dengan pergantian pucuk pimpinan di Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kota Pekanbaru, dimana saat ini Muspidauan didapuk sebagai Ketua Dewan Pimpinan Harian (DPH) untuk periode 2021-2026 menggantikan Yose Saputra.

Mantan Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) dan Humas Kejati Riau itu terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) II LAMR Pekanbaru. Kegiatan itu digelar di salah satu hotel di Kota Bertuah, Minggu (24/1) lalu namun belakangan tidak diakui oleh Datuk Seri Syahril Abu Bakar Ketua LAM Riau.

Selain Muspidauan, peserta Musdalub juga mempercayakan OK Tabrani sebagai Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Kota Pekanbaru.

“Kasus ini dilatarbelakangi Musdalub LAMR Kota Pekanbaru, dimana dalam musyawarah itu ada pergantian kepemimpinan,” ujar Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto saat dikonfirmasi terpisah.

Selain tidak senang dengan terpilihnya Muspidauan sebagai Ketua DPH LAMR Kota Pekanbaru, ternyata ada oknum yang melakukan teror itu juga ingin menguasai fasilitas yang ada di LAMR Kota Pekanbaru.

“Tujuannya adalah supaya mereka bisa tetap eksis di properti yang dimiliki LAMR Kota Pekanbaru,” pungkas mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.